Kamis, November 13, 2025
spot_img
BerandaProv. SulutKasus BCA Kotamobagu, Delapan Tahun Berjuang: Ko Coan Masih Menanti Keadilan

Kasus BCA Kotamobagu, Delapan Tahun Berjuang: Ko Coan Masih Menanti Keadilan

SULUT, TelusurInformasiNews.id. – Setelah delapan tahun berjuang sebagai nasabah di Bank BCA Kotamobagu, Tjan Ko Tjie atau yang akrab disapa Ko Coan merasa terpinggirkan dalam upayanya menuntut keadilan terkait klaim polis asuransi Wahana Tata. Usaha yang seharusnya memberikan jaminan bagi asetnya, kini dipenuhi dengan berbagai kendala dan perlakuan tidak layak dari pihak bank. Saat mengunjungi kantor BCA pada 3 Agustus 2020, Ko Coan menghadapi tindakan yang tidak manusiawi dari pimpinan cabang, Felicia Lily Jauri. Kamis, (11/9/2025).

Sikap yang ditunjukkan oleh Felicia Lily Jauri selaku pimpinan cabang dianggap mencoreng nama baik Bank BCA. Dalam sebuah pernyataan, Ketua DPW KPK Independens Sulawesi Utara, Enos Theodorus Mongkau, mengecam keras perlakuan tersebut, “Ini adalah tindakan yang tidak pantas dari seorang pelayan masyarakat. Kami menuntut penegakan hukum yang adil terhadap oknum-oknum yang merugikan nasabah,” Tegas Enos.

Ko Coan, yang telah berkali-kali mendatangi kantor BCA, kembali hadir dengan harapan tinggi, namun justru disambut dengan nada emosional dan sikap merendahkan ketika ia mempertanyakan hak klaim asuransinya atas barang-barang yang hangus terbakar, termasuk cengkih, biji kopi, dan cokelat dengan nilai estimasi ratusan juta rupiah. Ungkapnya, “Semua usaha dan pengorbanan saya seolah dihargai dengan sepatah kata ‘tidak ada tanggung jawab’, seakan seluruh perjuangan saya sia-sia,” ujar Co Coan.

Investigasi oleh Ko Coan sendiri menemukan bahwa data polis asuransi diduga dimanipulasi oleh pihak bank, tanpa adanya penjelasan yang memadai dari mereka. Dari beberapa perusahaan asuransi, hanya satu yang menyalurkan dana, itupun tidak sesuai harapan.

Sejak melaporkan masalah ini ke berbagai pihak sejak tahun 2018, hingga kini tidak ada kejelasan hukum yang diterima oleh Ko Coan. Penyidikan oleh Polres Kotamobagu terpaksa dihentikan karena alasan “tidak cukup bukti” sesuai Surat Penghentian Penyidikan Nomor: B/513/X/RES/1.11/2024. Ko Coan mengatakan, “Saya mengalami kekecewaan yang mendalam, sepertinya ada konspirasi antara oknum aparat dan pihak bank yang membuat kasus saya tidak kunjung terpecahkan,” tutur Co Coan.

Ia berharap dukungan dari Kapolda Sulawesi Utara, Irjen Pol Roycke Harry Langie, agar kasusnya mendapatkan perhatian serius dan transparan.

“Saya sudah mengajukan laporan kepada Bapak Presiden RI juga, dan mendapat feedback positif. Namun, di lapangan, situasi tidak kunjung membaik,” tambah Co Coan. mengakui harapannya untuk mendapatkan keadilan tetap menyala.

Dalam wawancara terpisah, Ketua DPW KPK Independent Sulut Enos Theodorus Mongkau menegaskan komitmennya untuk membantu Ko Coan, “Kami siap memberikan pendampingan hukum untuk memperjuangkan haknya. Penegakan hukum harus berjalan, dan kami mengambil inisiatif agar kasus ini mendapatkan perhatian serius,”  kata Enos.

Sementara itu, saat media melakukan konfirmasi mengenai perkembangan laporan Ko Coan kepada mantan penyidik Polda Sulut, AKBP Heru Hedi Hantoro SE, tak banyak yang dapat dikatakan: “Silakan langsung tanyakan ke penyidiknya. Saya sudah tidak menangani perkara itu lagi,” terang Heru

Ko Coan kini terus menggandeng harapan akan keadilan untuk dirinya dan keluarganya. “Bukan keuntungan yang saya cari, tapi hanya ingin mendapatkan hak saya sebagai nasabah. Semoga semua pihak yang terlibat dapat memberi perhatian yang layak.” Pinta Co Coan

Dengan tekad yang kuat dan semangat yang tak pernah padam, Ko Coan berharap kasusnya dapat menjadi perhatian serius bagi pihak berwenang dan menjadi pelajaran bagi lembaga perbankan untuk selalu mengutamakan kepentingan nasabah. Semoga keadilan dapat segera ditegakkan dan menjadi akhir dari perjuangan panjang Ko Coan.

 

(DoKaLo/Investigasi Sulut)

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img

Most Popular