MANADO, TelusurInformasiNews.id — Gairah sepak bola Sulawesi Utara kembali menyala di bawah kepemimpinan Gubernur Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus K., S.E. (YSK). Melalui visinya yang progresif, YSK menggagas kebangkitan Persma 1960, klub legendaris yang pernah mengharumkan nama Sulut di kancah nasional.

Langkah ini bukan sekadar menghidupkan kenangan masa lalu, tetapi menghadirkan arah baru bagi pembinaan sepak bola daerah. “Persma harus menjadi rumah bagi talenta lokal. Kita tidak hanya ingin menang di lapangan, tapi juga menang dalam membangun karakter anak bangsa,” ujar Gubernur YSK saat peluncuran Persma 1960.
Ia menegaskan, kebangkitan Persma merupakan simbol tekad pemerintah provinsi dalam membangun generasi muda yang berintegritas, disiplin, dan berdaya saing. “Badai Biru harus kembali menggema, bukan hanya di Stadion Klabat, tapi di seluruh hati rakyat Sulawesi Utara. Karena Persma adalah kita, dan kita adalah Persma!” tegasnya penuh semangat.
Kehadiran kembali Persma 1960 disambut antusias oleh masyarakat dan para legenda sepak bola Sulut. Klub yang dahulu diperkuat pemain ternama seperti Ernest Ebongué dan Jean-Pierre Fiala ini menjadi simbol kejayaan masa lalu yang kini dihidupkan kembali dengan semangat modern.
Legenda Persma, Francis Wewengkang, turut memberikan apresiasi terhadap langkah Gubernur YSK. “Persma 1960 bukan nostalgia, tapi masa depan. Kami percaya di tangan pemimpin seperti Pak Yulius, sepak bola Sulut bisa kembali berjaya,” ungkapnya.
Dengan dukungan penuh pemerintah daerah, stakeholder olahraga, dan masyarakat, “Badai Biru” siap kembali bertiup kencang dari tanah Minahasa. Di bawah arahan Gubernur Yulius Selvanus, kebangkitan Persma 1960 menjadi tonggak baru dalam perjalanan sepak bola Sulawesi Utara — bukan sekadar klub, tapi gerakan moral dan budaya olahraga yang membangkitkan semangat kebersamaan dan sportivitas di tengah masyarakat.
(Brandon)






